Pelantikan Bupati dan Wali Kota Batal Digelar di Istana
Presiden Joko Widodo (kanan) menandatangani surat pelantikan Gubernur Banten Rano Karno (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Presiden Joko Widodo (kanan) menandatangani surat pelantikan Gubernur Banten Rano Karno (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).
Presiden
Joko Widodo (kanan) menandatangani surat pelantikan Gubernur Banten Rano
Karno (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8). (Suara Pembaruan)
Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, mengatakan,
pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada Serentak
2015 direncanakan dilantik pada 11 atau 12 Februari 2016. Pelantikan
dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
"Tanggal 11-12 Februari pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pilkada serentak oleh Bapak Presiden (kecuali Provinsi Kalimantan Tengah) di Istana Negara," kata Tjahjo, Selasa (2/2).
Sementara, lanjut dia, pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota dijadwalkan 15 Februari 2016. Pelantikan ini digelar di ibukota provinsi masing-masing.
"Rencana tanggal 15 Februari 2016 pelantikan Bupati dan Wali Kota terpilih yang tidak ada gugatan dan belum ada keputusan sengketa oleh MK," ujarnya.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, menyatakan, Mendagri memang telah melayangkan surat terkait jadwal pelantikan.
"Mendagri telah meminta waktu minggu kedua bulan Februari untuk pelantikan gubernur yang sudah tidak ada masalah. Artinya yang masih mempunyai potensi masalah kan tinggal Kalteng yang lainnya sudah selesai, maka pelantikan terhadap gubernur akan dilakukan di istana," Pramono.
Dia membenarkan bahwa pelantikan kepala daerah dan wakil tingkat kabupaten/ kota batal digelar di Istana. Setelah seluruhnya dilantik, presiden akan mengundang mereka ke Istana.
"Mereka dilantik di ibukota provinsi tetapi semangat dari Pilkada serentak adalah membuat supaya ada kebersamaan dan tidak berkepanjangan," ujarnya.
"Setelah mereka dilantik di provinsi kemudian presiden mengundang untuk katakanlah membagun sebuah sinergi baru antara pemerintah pusat dan daerah bagi kepala daerah yang baru agar mereka memahami visi yang menjadi prioritas utama pemerintah. Karena banyak kepala daerah yang baru," tambah Pramono.
"Tanggal 11-12 Februari pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pilkada serentak oleh Bapak Presiden (kecuali Provinsi Kalimantan Tengah) di Istana Negara," kata Tjahjo, Selasa (2/2).
Sementara, lanjut dia, pelantikan pasangan bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota dijadwalkan 15 Februari 2016. Pelantikan ini digelar di ibukota provinsi masing-masing.
"Rencana tanggal 15 Februari 2016 pelantikan Bupati dan Wali Kota terpilih yang tidak ada gugatan dan belum ada keputusan sengketa oleh MK," ujarnya.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, menyatakan, Mendagri memang telah melayangkan surat terkait jadwal pelantikan.
"Mendagri telah meminta waktu minggu kedua bulan Februari untuk pelantikan gubernur yang sudah tidak ada masalah. Artinya yang masih mempunyai potensi masalah kan tinggal Kalteng yang lainnya sudah selesai, maka pelantikan terhadap gubernur akan dilakukan di istana," Pramono.
Dia membenarkan bahwa pelantikan kepala daerah dan wakil tingkat kabupaten/ kota batal digelar di Istana. Setelah seluruhnya dilantik, presiden akan mengundang mereka ke Istana.
"Mereka dilantik di ibukota provinsi tetapi semangat dari Pilkada serentak adalah membuat supaya ada kebersamaan dan tidak berkepanjangan," ujarnya.
"Setelah mereka dilantik di provinsi kemudian presiden mengundang untuk katakanlah membagun sebuah sinergi baru antara pemerintah pusat dan daerah bagi kepala daerah yang baru agar mereka memahami visi yang menjadi prioritas utama pemerintah. Karena banyak kepala daerah yang baru," tambah Pramono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar