Gubernur
Nama Lengkap | : | Alex Noerdin |
Agama | : | Islam |
Tempat Lahir | : | Palembang, Sumatera Selatan |
Tanggal Lahir | : | Sabtu, 9 September 1950 |
Zodiac | : | Virgo |
Hobby | : | karate-do, judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, sepak bola |
Warga Negara | : | Indonesia |
BIOGRAFI
Alex Noerdin adalah politisi Golkar kelahiran Palembang, 9 September 1950, anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H.M. Noerdin Pandji dan Hj. Siti Fatimah. Ayahnya, Noerdin Pandji adalah seorang pejuang kemerdekaan, tak heran jika darah pejuang mengalir dalam dirinya. Sejak kecil, keluarganya mengutamakan pendidikan, dan Alex sendiri adalah sosok pembelajar. Terbukti, selain lulus dari Univ Trisakti dan Atmajaya, Alex kerap ‘mengejar’ course hingga ke luar negeri. Hal ini diterapkannya pula pada anak-anaknya, yaitu harus menuntut ilmu setinggi mungkin.
Sejak masih di bangku sekolah, Alex memang hobi
berorganisasi. Hingga kini, ia masih aktif dalam berbagai macam
organisasi, dari yang bersifat kemasyarakatan hingga kepemudaan, olah
raga, pengusaha, maupun politik. Untuk organisasi terakhir ini, Alex
adalah salah satu kader partai Golkar yang mentereng. Ia mengawali
karir politiknya dengan menjadi Juru kampanye dan pengajar karakterdes
Golkar Kota Madya Palembang pada tahun 1982, dan kemudian menjadi wakil
sekretaris DPD Golkar Kota Madya Palembang pada tahun 1988. Karena
loyalitas dan kemampuannya memimpin, ia diangkat menjadi Ketua DPD
Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan Periode 2004 – 2013
Alex
Noerdin pernah menjabat sebagai Bupati Musi Bayuasin dalam dua periode
berturut-turut (2001-2006 dan 2007 – 2012), namun ia mengundurkan diri
di tengah periode kedua masa jabatannya, tepatnya pada 14 Juni 2008
untuk mengikuti pencalonan sebagai Gubernur Sumatera Selatan dalam
pilkada 2008 – 2013.
Seperti bisa diprediksi, Alex terpilih
menjadi Gubernur Sumatera Selatan, dan resmi bertugas sejak 7 November
2008. Di tengah masa jabatannya yang baru berumur 4 tahun, Alex kembali
‘hengkang’. Ia dicalonkan oleh partainya untuk mengikuti Pilkada dalam
perebutan kursi Gubernur Jakarta 2012 – 2017. Meski dia gagal dalam
pemilihan calon gubernur DKI Jakarta tak membuat karir politik Alex
Noerdin tumbang. tetap diharapkan Golkar bisa terpilih kembali menjadi
Gubernur Sumatera Selatan pada Pilkada 2013
Selama hidupnya,
Alex telah mengoleksi puluhan penghargaan sebagai apresiasi prestasinya
baik dalam bidang pemerintahan, sosial, olahraga, maupun kepemudaan
dan kemasyarakatan.
PENDIDIKAN
- sarjana (S1) Universitas Triksakti (1980)
- sarjana (S1) Universitas Atmajaya (1981)
- International Training Course in Regional Development Planning, United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) Nagoya, Japan (1985)
- Post Graduate Diploma: Integrated Development Management Institute for Housing Studies, Roterdam Netherlands (1987-1988)
- Program of the United Housing Urbanization, Harvard University, Cambridge (1992)
- International Training Course in Integrated Urban Policy United Nations Population Fund (UNFP) Kobe, Japan (1996)
KARIR
- Gubernur Sumatera Selatan 2008
- Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012)
- Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (1999)
- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (1998)
- Ketua Bappeda Kodya Palembang (1994)
- Kepala Dinas Pariwisata Kodya Palembang (1990)
- Kacabdin Pariwisata Kodya Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin (1989)
- Pj. Kabid fisik Prasarana Bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1988)
- Kasi Perhubungan dan Pariwisata Bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1983)
- Staf bappeda Tk. I Sumatera Selatan (1981)
ORGANISASI
- Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009)
- Ketua DPC Pemuda Panca Marga Kodya Palembang (1981)
- Ketua DPD Pemuda Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (1987)
- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Panca Marga (1991)
- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Patriot Panca Marga (2002-sekarang), dan Ketua DPD Patriot Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan (2007-2012).
- Aktif di berbagai organisasi cabang olahraga mulai dari karate-do, judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, hingga sepak bola
- Ketua DPD INKAI Sumatera Selatan 91993-1995)
- Wakil Ketua POSSI (1997-sekarang)
- Wakil Ketua PB PRSI (2005-sekarang)
- Ketua Bidang Dana PB PABSI (2006-2011)
- Ketum Perbakin Sumatera Selatan (2006-2010)
- Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009)
- Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982)
- Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988)
Penghargaan Gubernur
- Penghargaan sebagai Tokoh Pemerhati Karang Taruna dari Gubernur Sumatera Selatan 2001
- Manggala Karya Kencana "Penghargaan dalam mendukung keberhasilan Program KB Nasional untuk mewujudkan keluarga berkualitas" dari Kepala BKKBN 2002
- Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia 2002
- Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dari Mendiknas 2002
- ASKES Award Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Sistem Asuransi Kesehatan
- Anugerahd Dalam Rangka Pelaksanaan Pemberantasan Buta Aksara dari Presiden RI 2002
- Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia 2002
- Penghargaan dari PWI atas kerjasama dengan pihak PERS 2003
- Penghargaan Olahraga pada hari OLAHRAGA NASIONAL XX dari Gubernur Sumsel 2003
- Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden dan Wirakarya Kencana dari Kepala BKKBN dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Program KB dan Keluarga Sejahtera serta membangkitkan motivasi bagi para pengelola Program KB Nasional Pembangunan Keluarga Sejahtera 2003
- Penghargaan atas Partisipasi dan Prakarsa dalam Mengembangkan Berbagai Program/Kegiatan Mewujudkan Ketahanan Pangan di wilayahnya dari Gubernur Sumatera Selatan 2003
- Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada Arutala atas Pengabdian dan Jasa Besar di Bidang Pembangunan Kesehatan dari Menteri Kesehatan RI 2003
- Penghargaan di Bidang Ketahanan Pangan dari presiden RI 2004
- Satya Lancana Pembangunan 2004
- Penghargaan Bidang Kelistrikan dari PLN WS2JB 2004
- Penghargaan Anggota Kehormatan Purna Praja STPDN 2004
- Lencana Aditya Karya Mahatua Yoda Utama II dari Menteri Sosial RI
- Penghargaan Pembina Terbaik Karang Taruna, Bangka 2004
- Penghargaan Bidang Otomotif dari IMI Pusat
- Penghargaan Piala Adipura Kategori kota Kecil Terbersih 2005
- Penerima Gelar Adat "yang Dipertuan Datuk Sri Paduka Baginda" dari Yang DIpertuan Agung Raja Alam Pangaruyung 2005
- Penghargaan Adi Manggalya Krida dari Presiden RI
- Penghargaan Pembina Olahraga terbaik 2005
- Anugrah Kepemudaan Tahun 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia
- Pengakuan PBB dan ASEAN 2005
- Bintang Kelas Utama Pemuda Pancamarga
- Piagam Penghargaan Widya Praja dari PGRI 2006
- Penghargaan Piala Adipura Kategori LKOta Kecil Terbersih 2006
- Anugerah Delima Eka YAsa dari PP.IBI 2006
- Penghargaan dari PW.NU Sumsel atas Bimbingan dan Bantuan untuk Pengembangan Jam'iyah NU dan Umat 2006
- Penghargaan dari PMI Pusat dalam Bidang Kemanusiaan atas bantuan, sumbangan dan perhatian terhadap kemajuan PMI 2006
- Penghargaan Lencana Melati dari Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2006
- Piala Citra Pelayanan Prima Bidang Air Bersih dari Presiden RI 2006
- Penghargaan selaku Pembina Karang Taruna dari Gubernur Sumatera Selatan 2007
- Penghargaan Suratin Madya dari Ketua Umum PSSI 2007
- Patri Award 2007
- Penghargaan Insan pemerhati Mode Indonesia Sumsel 2007
- Warga Kehormatan Korps Brigade Mobile (BRIMOB) 2007
- Satyalancana Pembangunan bidang pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2007
- Mendapat Gelar Sultan Agung H. Alex Noerdin Bandar Adat Munggu dari kerabat adat Munggu
- Penghargaan Tokoh Aparatur Negara Anti Narkoba 2008
- Bintang Keteladanan Koperasi dari Ketua Umum Dekopin Prof Dr Sri Edi Swasono 2008
- Penghargaan Piala Adibahasa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Thn. 2014
- Penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI Thn. 2014
- Penghargaan Green Province Thn. 2014
Kehidupan Pribadi Gubernur
H. Alex Noerdin lahir di Palembang, pada tanggal 9 September 1950,
dari pasangan H.M. Noerdin Pandji dan Hj. Siti Fatimah. Dia menikah
dengan Hj. Sri Eliza dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Dodi Reza
Alex, Lic, MBA, Deni Akendra Alex (Alm), dan Luri Elza Alex, SH., LLM.
Sebagai
seorang pemimpin, H. Alex Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai
pemimpin yang memiliki kesuksesan di berbagai bidang kehidupan.
Kesuksesan yang diraih meliputi bidang pendidikan, organisasi, dan
kepemerintahan. Kesuksesan ini tercermin dari rekam jejak kehidupannya
selama ini.
Berdasarkan riwayat pendidikannya, pria peraih dua
gelar sarjana (S1) yakni masing-masing dari Universitas Triksakti
(1980) dan Universitas Atmajaya (1981) ini, tergolong sebagai sosok
yang sukses dalam mengenyam pendidikan. Bahkan memiliki motivasi
belajar yang tinggi meski harus menimba ilmu hingga ke luar negeri.
Tercatat,
dirinya pernah mengikuti International Training Course in Regional
Development Planning, United Nations Centre for Regional Development
(UNCRD) Nagoya, Japan (1985); Post Graduate Diploma: Integrated
Development Management Institute for Housing Studies, Roterdam
Netherlands (1987-1988); Program of the United Housing Urbanization,
Harvard University, Cambridge (1992); International Training Course in
Integrated Urban Policy United Nations Population Fund (UNFP) Kobe,
Japan (1996).
Di bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang,
sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah
Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang
sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik
organisasi kepemudaan/kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun
organisasi politik.
Pada organisasi kepemudaan/kemasyarakatan,
tokoh masyarakat ini pernah dan atau tengah menjabat Ketua DPC Pemuda
Panca Marga Kodya Palembang (1981), Ketua DPD Pemuda Panca Marga
Propinsi Sumatera Selatan (1987), Wakil Sekretaris Jenderal DPP Pemuda
Panca Marga (1991), Wakil Sekretaris Jenderal DPP Patriot Panca Marga
(2002-sekarang), dan Ketua DPD Patriot Panca Marga Propinsi Sumatera
Selatan (2007-2012). Selanjutnya, dirinya juga sangat aktif dan sukses
memimpin berbagai organisasi cabang olahraga mulai dari karate-do,
judo, menembak, billiyard, renang, catur, bola basket, hingga sepak
bola. Beberapa jabatan strategis berhasil diraihnya, di antaranya
adalah Ketua DPD INKAI Sumatera Selatan 91993-1995), Wakil Ketua POSSI
(1997-sekarang), Wakil Ketua PB PRSI (2005-sekarang), Ketua Bidang Dana
PB PABSI (2006-2011), Ketum Perbakin Sumatera Selatan (2006-2010).
Sementara
dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai
Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), dirinya pernah menjadi
Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982)
dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).
Bahkan,
karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam
memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui
Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati
untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin
untuk periode tahun 2007-2012.
Bukti kongkrit keberhasilan
kepemimpinan sebagai Kepala Daerah terlihat dari banyaknya penghargaan
dan tanda jasa yang diterima dari pemerintah pusat, lembaga independen,
dan masyarakat dalam sektor pemerintahan, organisasi, sosial dan
budaya.
Darah pejuang
H. Alex Noerdin,
adalah putera ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H. Moehamad Noerdin
Pandji yang berasal dari Gunung Meraksa Baru, Kabupaten Empat Lawang
dengan Hj. Siti Fatimah yang berasal dari Sekayu, Musi Banyuasin.
Noerdin
Pandji seorang pejuang kemerdekaan yang lahir pada13 November 1924.
Setelah lulus MULO (setingkat SMP) Noerdin Pandji masuk Gyogun, sekolah
militer Jepang pada masa penjajahan di Pagaralam.
Saat perang
kemerdekaan, Noerdin Pandji berpangkat Kapten dan menjadi Wakil
Komandan Resimen Garuda Hitam di Lampung, merangkap Komandan Batalion
Mobil. Komandan Resimennya adalah Kolonel Gaharu. Alamsyah Ratu
Prawiranegara dan Makmun Murod waktu itu sebagai Komandan Kompi.
Ada
cerita menarik pada waktu tentara Belanda menyerang Lampung.
Tanjungkarang saat itu sudah hangus. Resimen Garuda Hitam mundur ke
Kotabumi. Noerdin Pandji dan para pejuang telah meninggalkan kota. Namun
anjing pelacaknya tertinggal, kemudian ditangkap oleh pasukan Belanda
untuk diarak keliling kota dan diumumkan bahwa Noerdin Pandji sudah
gugur.
Banyak peristiwa heroik dan penuh risiko dilakukan Noerdin
Pandji. Antara lain, guna membeli keperluan militer untuk
menghancurkan pertahanan tentara Belanda di Baturaja waktu itu, Noerdin
Pandji harus berdagang lada ke Singapura.
Tahun 1950 Noerdin Pandji mengundurkan diri dari dinas militer.
Darah sukses
Dengan
semua fasilitas yang dimiliki keluarga, H. Alex Noerdin sebetulnya
bisa mendorong istrinya, Hj. Sri Eliza untuk bekerja atau melakukan
kegiatan di luar rumah. Akan tetapi atas pertimbangan dan kesepakatan
bersama, Eliza memilih menjadi ibu rumah tangga dan membina keluarga
sakinah.
Sukses dalam pendidikan dan karir, H. Alex Noerdin
bersama Eliza tetap menjaga keluarga untuk menjalankan ajaran agama
dengan ketat. Mereka juga berhasil mengantarkan sukses
putera-puterinya.
Anak pertama, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA
lulus magna cumlaude dari Solvay Business School, Universite Libre de
Bruxelles, Brussels, Belgia. Sekarang ia menjadi pengusaha muda sukses
di Jakarta. Bisnisnya sama sekali tidak bersinggungan dengan
pemerintahan tempat ayahnya menjadi Bupati. Dodi menikah dengan Hj.
Thia Yufada, presenter Metro TV, dan dikaruniai anak kembar Aletta
Khayarra Alex dan Atalie Mazzaya Alex. Kemampuan dan prestasinya
membuat Dodi sekarang dipercaya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sumatera Selatan.
Anak kedua,
Deni Akendra Alex, meninggal dunia tahun 2003. Anak ketiganya, Hj. Luri
Elza Alex SH, LLM, adalah seorang pengacara. Ia menikah dengan Aidil
Akbar Madjid seorang perencana keuangan independen dan profesional yang
telah menjadi pembicara publik dan memiliki beberapa acara TV, radio
dan kolom di media cetak. Aidil Akbar melayani client-clientnya melalui
pertemuan langsung di kantornya Akbar’s Financial Check Up atau
membuka tanya jawab melalui akun Facebook dan Twitternya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar