BIRO PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH

SELAMAT DATANG DI BIRO PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH SETDA PROVINSI SUMATERA SELATAN• 2 51.40 2.3% • | • DBX 651.54 -2.38 -0.4% • | • FINANCE 683.71 12.45 1.9% • | • IDX30 425.43 9.19 2.2% • | • INFRASTRUC 1,006.73 7.32 0.7% • | • INVEST Index Regional » AGRI 1,717.79 8.72 0.5% | BASIC-IND 418.65 4.10 1.0% | COMPOSITE 4,665.82 69.71 1.5% | CONSUMER 2,261.72 51.40 2.3% | DBX 651.54 -2.38 -0.4% | FINANCE 683.71 12.45 1.9% | IDX30 425.43 9.19 2.2% | INFRASTRUC 1,006.73 7.32 0.7% | Investor33 333.10 6.87 2.1% | ISSI 146.79 2.27 1.6% | JII 621.98 11.75 1.9% | LQ45 813.74 16.93 2.1% | MANUFACTUR 1,233.38 24.40 2.0% | MBX 1,342.35 22.99 1.7% | MINING 796.44 11.77 1.5% | MISC-IND 1,080.81 18.97 1.8% | MNC36 263.62 5.07 2.0% | PEFINDO25 327.38 2.37 0.7% | PROPERTY 466.19 1.55 0.3% | SMinfra18 324.46 4.83 1.5% | SRI-KEHATI 274.27 Index Regional » AGRI 1,717.79 8.72 0.5% | BASIC-IND 418.65 4.10 1.0% | COMPOSITE 4,665.82 69.71 1.5% | CONSUMER 2,261.72 51.40 2.3% | DBX 651.54 -2.38 -0.4% | FINANCE 683.71 12.45 1.9% | IDX30 425.43 9.19 2.2% | INFRASTRUC 1,006.73 7.32 0.7% | Investor33 333.10 6.87 2.1% | ISSI 146.79 2.27 1.6% | JII 621.98 11.75 1.9% | LQ45 813.74 16.93 2.1% | MANUFACTUR 1,233.38 24.40 2.0% | MBX 1,342.35 22.99 1.7% | MINING 796.44 11.77 1.5% | MISC-IND 1,080.81 18.97 1.8% | MNC36 263.62 5.07 2.0% | PEFINDO25 327.38 2.37 0.7% | PROPERTY 466.19 1.55 0.3% | SMinfra18 324.46 4.83 1.5%Code Prev Open High Low Close Change Chart Detail AALI 17,825 17,825 17,900 17,625 17,700 125 ADS Kode Saham : Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI) Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI) Last Trade : 21-Mar-2016 Close : 1,355 Previous : 1,355 Change : 0 Open : 1,355 High : 1,360 Low : 1,345 Volume : 759,000 Lot : 0 Value : 1,030,451,000 Frequency : 0 Foreign Buy : 0 Foreign Sell : 0 Foreign Net : 0 PIVOT POINT Resistance 3 1,383 Resistance 2 1,368 Resistance 1 1,362 Pivot Point 1,353 Support 1 1,347 Support 2 1,338 Support 3 1,323 STATISTICS From Last 1 Mth Ago 3 Mth Ago 6 Mth Ago 12 Mth Ago YTD First. Date 21-03-2016 22-02-2016 22-12-2015 22-09-2015 23-03-2015 04-01-2016 First 1,355 1,265 1,060 815 695 1,205 Hi.Date 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 Highest 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 1,360 Lo.Date 21-03-2016 07-03-2016 22-12-2015 29-09-2015 27-03-2015 26-01-2016 Lowest 1,345 1,220 1,060 785 685 1,150 Last.Date 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 21-03-2016 Last 1,355 1,355 1,355 1,355 1,355 1,355 From High -5 -5 -5 -5 -5 -5 % From High -0.37% -0.37% -0.37% -0.37% -0.37% -0.37% From Low 10 135 295 570 670 205 % From Low 0.74% 11.07% 27.83% 72.61% 97.81% 17.83% SRI-KEHATI 274.27

ALAMAT BIRO PEMERINTAHAN

BIRO OTONOMI DAN KERJASAMA SETDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Selasa, 02 Februari 2016

1. PROFIL BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH



1.  PROFIL BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH
1.   Drs. H. KURYANA AZIS

2.   Drs. JOHAN ANUAR, SH.,MM

b. Riwayat Hidup
1. Bupati OKU terpilih
I.      KETERANGAN PERORANGAN
1
Nama lengkap
Drs. H. KURYANA AZIS
2
N I K
1674011004520007
3
Tempat Lahir / Tgl. Lahir
Tanjung Kemala, 10 April 1952
4
Pekerjaan
Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
5
Jenis Kelamin
Pria
6
A g a m a
Islam
7
Status perkawinan
Kawin
8
Alamat rumah
a.  Jalan
Jln. Prof. Dr. Hamka No. 358 RT. 003 RW. 001
9
b.  Kelurahan / Desa
Sukaraya
10
c.   Kecamatan
Baturaja Timur
11
d.  Kabupaten / Kota
Ogan Komering Ulu
12
e.  Propinsi
Sumatera Selatan
13
Keterangan badan
a.  Tinggi ( cm )
163 cm
14
b.  Berat badan (kg )
72 Kg
15
c.   Rambut
Lurus
16
d.  Bentuk muka
Bulat telur
17
e.  Warna kulit
Putih
18
f.   Ciri-ciri khas
Berkacamata
19
g.  Cacat tubuh
-
20
Kegemaran ( Hobby )
Tenis Lapangan dan membaca

II.     PENDIDIKAN
1.    Pendidikan Formal di dalam dan luar negeri
No.
Tingkat
Nama Pendidikan
Jurusan
STTB/Tanda Lulus/Ijasah
Tahun
Tempat
Nama Kepala Sekolah/Direktur/ Dekan/Promotor
1
2
3
4
5
6
7
1.
SD
Sekolah Rakyat Negeri 6 Tanjung Kemala
-
1965
Tanjung Kemala

2.
SLTP
SMP Negeri 1 Baturaja
-
1968
Baturaja

3.
SLTA
SMA Negeri 1 Baturaja
Sastra Sosial
1971
Baturaja
M. Saeri
4.
D-3
APDN Palembang

Ilmu Pemerintahan
1981
Palembang
Drs. Idrus Achmad
4.
S 1
Universitas Brawijaya
Administrasi Negara
1987
Malang, Jawa Timur
Drs. Z. A. Achmady, MPA

2.    Kursus/Latihan di Dalam dan di Luar Negeri

No.
Nama/Kursus/Latihan
Lamanya
Ijasah/Tanda Lulus/Surat Keterangan Tahun
Tempat
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1.
SEPALA DEPDAGRI
2 Bulan
1995
Baturaja

2.
SPAMA DEPDAGRI
2 Bulan
1997
Palembang

3.
DIKLATPIM TK. II
2 Bulan
2002
Jakarta

4.
SUSPIMDAGRI
3 Bulan
1991
Cimahi, Bandung


III.   RIWAYAT PEKERJAAN


1.     Riwayat Jabatan  /  Pekerjaan

No
Jabatan / Pekerjaan
Mulai
dan
Sampai
Surat Keputusan
Pejabat
Nomor
Tanggal
1
2
3
6
7
8
1.


2.


3.

4.



5.


6.



7.


8.


9.



10.


11.


12.


13.

Kasubbag Protokol Pemda Tk. II OKU

Sekwilcam Buay Madang


Camat Peninjauan

Kabag Protokol Pemda TK. I Sumatera Selatan


Kepala Biro Umum Pemda Tk. I Sumatera Selatan

Kepala Biro Umum dan RT Pemda Tk. I Sumatera Selatan

Kadin Perhubungan Pemkot Prabumulih

Asisten Pemerintahan Kota Prabumulih

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Prabumulih

Kadin Pendapatan Daerah Kota Prabumulih

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Prabumulih

Wakil Bupati OKU


Bupati OKU
1988 – 1989


1989-1992


1992-1995

1995-2000



2000-2001


2001-2002



2002-2005


2005-2005


2005-2008



2008-2008


2008-2010


Agustus 2010-Mei 2015

Mei 2015-Agustus 2015
Bupati Tk. II OKU


Bupati Tk. II OKU


Bupati Tk. II OKU

Gubernur Tk. I Sumatera Selatan


Gubernur Tk. I Sumatera Selatan

Gubernur Tk. I Sumatera Selatan


Walikota Prabumulih


Walikota Prabumulih


Walikota Prabumulih



Walikota Prabumulih


Walikota Prabumulih


Menteri Dalam Negeri

Menteri Dalam Negeri
82/02/26.7/1988

821.2/146/26.7/VIII

821.2/079/SK/XIII/1992
821.2/094/SK/X/95

821.2/016/X/2000

821.2/20/VII/2001


07/2002


488/KPTS/BKD/2005

669/2005



10/KPTS/BKD.III/2008



132.16-478

131.16-2440
30-01-1988

01-02-1989

19-05-1995
29-05-1995


08-02-2000

25-01-2001


06-02-2002

28-03-2005

19-07-2005


14-02-2008




22-08-2010

21-05-2015

IV.   TANDA JASA / PENGHARGAAN
No
Nama Bintang / Satya Lencana / Penghargaan
Tahun Perolehan
Nama Negara / Instansi yang memberi
1
2
3
4
1.


2.


3.


Satya Lencana Melati


Satya Lencana Melati


Penghargaan dari LVRI
2011


2012


2015
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

Legiun Veteran Republik Indonesia


V.      KETERANGAN KELUARGA
1. Isteri
No
N a m a
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Tanggal Nikah
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
1.

Hj. BADIAR DEWI
Tanjung Karang
03 Juni 1955
10 Juni 1976
Ibu Rumah Tangga


2.  A n a k
No
N a m a
Jenis kelamin
Tempat lahir
Tanggal lahir
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7

1.


2.


3.


RIKA APRILISNA, ST.,M.SI

ZWESTY KARENA, SE


ZISWAN DERI, SP.,M.SI

Perempuan


Perempuan


Laki-laki

Baturaja


Baturaja


Baturaja

12 Juli 1977


04 November 1979

29 Mei 1984

PNS


Karyawan BUMD

PNS


3. Bapak dan Ibu Kandung

No
N a m a
Tgl. lahir / umur
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5
1.

2.
H. A. AZIS

Hj. ZAINU
1929

1930
Wiraswasta

Ibu RT

4. Bapak dan Ibu mertua
No
N a m a
Tgl. lahir / umur
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5

1.

2.


H. MUSLIM

Hj. NINGAYU

1934

1936

Purn. POLRI

Ibu RT


VI.    KETERANGAN ORGANISASI
No
Nama Organisasi
Kedudukan
dalam Organisasi
Dalam Th. s/d Th.
Tempat
Nama Pimpinan Organisasi
1
2
3
4
5
6

1.


2.


3.


4.


5.


6.



Partai NASIONAL DEMOKRAT

ICMI ORDA OKU


PMI Cabang Kab. OKU


Kwarcab Pramuka Kab. OKU

Pengcab PSSI – KONI OKU

Asosiasi Dosen dan Guru OKU

Ketua DPC


Ketua


Ketua


Ketua


Ketua


Ketua Pembina

2015- 2020

2013-2018

2010-2015

2011-2016

2011-2016

2015-2019

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu

Ogan Komering Ulu

SURYA PALOH

2. Wakil Bupati OKU terpilih
I.      KETERANGAN PERORANGAN
1
Nama lengkap
Drs. JOHAN ANUAR, SH.,MM
2
N I K
1601140708650010
3
Tempat Lahir / Tgl. Lahir
Baturaja, 7 Agustus 1965
4
Pekerjaan
Wiraswasta
5
Jenis Kelamin
Pria
6
A g a m a
Islam
7
Status perkawinan
Kawin
8
Alamat rumah
a.  Jalan
Jln. Ds. Baturaja RT. 004 RW. 002
9
b.  Kelurahan / Desa
Baturaja Lama
10
c.   Kecamatan
Baturaja Timur
11
d.  Kabupaten / Kota
Ogan Komering Ulu
12
e.  Propinsi
Sumatera Selatan
13
Keterangan badan
a.  Tinggi ( cm )
168 cm
14
b.  Berat badan (kg )
70 Kg
15
c.   Rambut
Lurus
16
d.  Bentuk muka
Oval
17
e.  Warna kulit
Putih
18
f.   Ciri-ciri khas
Berkacamata
19
g.  Cacat tubuh
-
20
Kegemaran ( Hobby )
Otomotif adventure

II.     PENDIDIKAN
1.    Pendidikan Formal di dalam dan luar negeri
No
Tingkat
Nama Pendidikan
Jurusan
STTB/Tanda Lulus/Ijasah
Tahun
Tempat
Nama Kepala Sekolah/Direktur/Dekan/Promotor
1
2
3
4
5
6
7
1.
SD
SD Negeri 3 Baturaja
-
1976
Baturaja

2.
SLTP
SMP Muhammadiyah X Yogyakarta
-
1981
Sleman, Yogyakarta

3.
SLTA
SMA Muhammadiyah Berbah Yogyakarta
Ilmu Pengetahuan Sosial
1984
Sleman, Yogyakarta

4.
S-1
Universitas Proklamasi 45
Ilmu Administrasi
1991
Yogyakarta
Dr. Hidayat Mukmin
4.


S-1


Universitas Palembang

Imu Hukum

1999


Palembang

Drs. Mindar Manurung
5.
S-2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Jakarta
Magister Manajemen
2004
Jakarta
Dr. Ilyas Saad, MA, MADE

2.    Kursus/Latihan di Dalam dan di Luar Negeri

No.
Nama/Kursus/Latihan
Lamanya
Ijasah/Tanda Lulus/Surat Keterangan Tahun
Tempat
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1.
LEMHANAS

2010
Lemhanas, Jakarta

2.
Pelatihan Peningkatan Peran Anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Sumsel

2000
Palembang

3.
Kursus Orientasi Tugas dan Fungsi DPRD

2000
STPDN, Jatinangor


III.   RIWAYAT PEKERJAAN

1.    Riwayat Jabatan  /  Pekerjaan

No
Jabatan / Pekerjaan
Mulai
dan
Sampai
Surat Keputusan
Pejabat
Nomor
Tanggal
1
2
3
6
7
8
1.


2.


3.

4.


5.


6.

Kepala Sekolah SMA Kader Pembangunan Baturaja

Ketua Yayasan Pendidikan Kader Pembangunan

Anggota DPRD Kab. OKU

Anggota DPRD Prov. Sumatera Selatan

Wakil Ketua DPRD Kabupaten OKU

Ketua DPRD Kabupaten OKU
1995 – sekarang


1986 – sekarang


1999-2004

2004-2009


2009-2014


2014-2015




IV.   TANDA JASA / PENGHARGAAN
No
Nama Bintang / Satya Lencana / Penghargaan
Tahun Perolehan
Nama Negara / Instansi yang memberi
1
2
3
4






V.      KETERANGAN KELUARGA
1. Isteri
No.
N a m a
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Tanggal Nikah
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
1.

Ir. Hj. Henny Indrawati



Wiraswasta


2.  A n a k
No.
N a m a
Jenis kelamin
Tempat lahir
Tanggal lahir
Pekerjaan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7

1.

2.

3.

Qorry Indrawan, SH

M. Rizki Ramadhan

Oscar Dewantara




Wiraswasta

Mahasiswa

Pelajar


VI.    KETERANGAN ORGANISASI
No.
Nama Organisasi
Kedudukan
dalam Organisasi
Dalam Th. s/d Th.
Tempat
Nama Pimpinan Organisasi
1
2
3
4
5
6

1.




2.



3.


4.



5.


6.


7.


8.



9.


10.


11.



Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Kabupaten OKU

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten OKU

Persatuan Sepakbola Baturaja (Persibaja)

Indonesia Offroad Federation (IOF) Kabupaten OKU

Purna Paskibraka (PPM) Kabupaten OKU

DPD Partai Golkar Kabupaten OKU

SOKSI OKU


Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Kabupaten OKU

PERBAKIN OKU


HIPMI OKU


DPD Partai Golkar Kabupaten OKU

Ketua




Ketua



Ketua


Ketua



Wakil Ketua


Wakil Ketua


Dewan Penasehat


Wakil Ketua



Ketua Umum


Dewan Penasehat


Ketua

2001-2006



2002-2005


2001-2003

2002-sekarang


2002-sekarang

2003-2004

2005- sekarang

2005- sekarang


2007-sekarang

2007-sekarang

2007-sekarang

Baturaja




Baturaja



Baturaja


Baturaja



Baturaja


Baturaja


Baturaja


2005- sekarang


Baturaja


Baturaja


Baturaja


c. Visi dan Misi
Visi : “Terwujudnya Ogan Komering Ulu yang Lebih Maju dan Berbudaya”
Misi :
1.   Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (Good governance and clean governance).
2.   Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
3.   Membangun kemandirian ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal.
4.   Meningkatkan pembangunan berkelanjutan berdimensi kewilayahan.



2.   Sejarah singkat pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu
I.    ZAMAN KESULTANAN & KOLONIAL

Pada zaman Kesultanan Palembang telah ada daerah dan kepala daerah serta sudah ada pembagian marga sampai tingkat dusun. Namun apakah daerah dan kepala daerah tingkat II, setingkat dengan propinsi atau kabupaten atau pembagian daerah atau kepala Daerah ini meliputi suatu teritorial yang luas dan dihuni oleh beberapa suku di dalamnya atau meliputi sepanjang daerah aliran sungai, hal ini masih perlu pengumpulan berbagai sumber informasi yang akurat. Dari dokumen lama, sejak adanya penetapan sengketa perbatasan Marga Buay Pemuka Bangsa Raja dengan Marga Madang Suku II dari Kyai Tumenggung Yuda Wijaya, Kepala Divisi Sekalian Jajahan Batanghari Komering bertanggal Hari Rabu 30 bulan Syawal  1244 Hijriah (1824 Masehi), maka sudah dapat dipastikan bahwa Kabupaten OKU Timur masa itu masih di bawah Kesultanan Palembang, Nama Kyai Tumenggung Yuda Wijaya mengingatkan akan sistem pemerintahan jajahan Inggris yang membagi daerah sebutan Division Bagian atau Daerah Bagian setingkat dengan Afdeling atau Kabupaten. Dengan demikian, Kyai Tumenggung Yuda Wijaya adalah Kepala Pemerintahan Daerah Kabupaten Batanghari Komering, demikian juga Kabupaten Batanghari Ogan Kabupaten Batanghari Lematang, Kabupaten Batanghari Musi dan lain-lain. Atas dasar itulah Kabupaten Ogan Komering Ulu dahulunya mempunyai 2 (dua) divisi/daerah yaitu: Divisi Sekalian Jajahan Batanghari Komering dan Divisi Sekalian Batanghari Ogan.

Setelah Kesultanan Palembang jatuh dan Pemerintahan Belanda berkuasa di Sumatera Selatan, maka sistem pembagian daerah cara Inggris diubah. Sekitar tahun 1870 terbentuk Afdeling Ogan, Komering, Muaradua dan Ranau yang dikepalai seorang Asisten Residen yang berkedudukan di Kota Muaradua. Pada tahun 1876 dibangun sebuah sekolah dasar 3 tahun, yang merupakan sekolah ketiga setelah yang ada di Palembang dan Tebing Tinggi, sebagai hadiah dan hiburan bagi rakyat yang menderita akibat Cultuur Steelsel (tahun 1830 s/d tahun 1866). Dengan perkembangan politik pada masa itu, akibat adanya Perang Dunia I (1914 s/d 1918) pada tahun 1918 dibentuklah afdeling baru yaitu Afdeling Ogan dan Afdeling Komering Ulu, beribukota di Muaradua, kemudian dipindahkan ke Baturaja dengan Asisten Residen yang pertama bernama A.Koomang.

Dengan perubahan ini maka terbentuk pula tiga kontrolir, yaitu;
a.   Onder Afdeling Ogan Ulu tadinya berkedudukan di Dusun Lubuk Batang dipindahkan dan berkedudukan di Baturaja.
b.   Onder Afdeling Komering Ulu tetap berkedudukan di Martapura.
c.   Onder Afdeling Muaradua dan Ranau tadinya berkedudukan di Banding Agung dipindahkan ke Muaradua.

Akibat perubahan administrasi pemerintahan ini, dibentuk pula tiga buah Districthten di bawah pimpinan seorang Districthoofd/Demang yang masing-masing membawahi Onder Districthoofd/Asisten Demang, yaitu :
a.   District Van Ogan Ulu membawahi tiga Onder Districten :
1. Onder District Van Baturaja
2. Onder District Van Pengandonan
3. Onder District Van Peninjauan
b.   District Van Komering Ulu membawahi tiga Onder Distrcten:
1. Onder District Martapura
2. Onder District Simpang
3. Onder District Cempaka
c.   District Van Muaradua membawahi tiga Onder Districten
1. Onder District Muaradua
2. Onder District Banding Agung
3. Onder District Muaradua Kisam
Adapun dalam perkembangannya, Pemerintahan Hindia Belanda dapat dibagi dalam 3 (tiga) fase yaitu :

a.         Fase I

Keadaan sebelum tahun 1903 yaitu sebelum adanya desentralisasiwet 1903. Pada fase ini pemerintahan bersifat sentralisasi dan pemerintahan dibagi atas daerah administratif yaitu Gwesten, Afdelingen dan Onder Afdelingen untuk di luar Jawa dan Madura, sedangkan untuk Jawa dan Madura dibagi dalam Gwesten dan Regischav yang setara kedudukannya dengan Afdeling di luar Jawa dan Madura. Dengan adanya Ethischepolitic yang bertujuan meninggikan tingkat kecerdasan dan kehidupan Rakyat Indonesia, Pemerintah Hindia Belanda berharap mendekatkan Rakyat Indonesia dengan Rakyat Belanda dengan mengadakan proses akulturasi, sehingga hubungan antara Nederland dan Indonesia akan menjadi kokoh. Tetapi dengan tidak diduga-duga, efek Ethischepolitic ini tidak seperti yang diharapkan semula.

Karena adanya Ethis-chepolitic ini terjelmalah pembangunan politik Bangsa Indonesia yang merupakan benih dari gerakan-gerakan kemerdekaan yang pada tahun tahun berikutnya tumbuh dengan subur, sehingga mengakibatkan Indonesia lepas dari jajahan Belanda. Secara formil, azas desentralisasi dengan desentralisasiwet 23 Juli 1903 ttbl. 1903 baru diakui oleh Pemerintah Belanda, yang sebelumnya seperti diuraikan diatas yaitu menjalankan pemerintahan secara sentral. Tetapi dalam hal ini tidaklah berarti bahwa pada zaman itu di Indonesia belum ada otonomi, kesatuan-kesatuan berdasarkan hukum adat telah berjalan secara otonom, antara lain di daerah-daerah Swapraja dan Persekutuan Hukum Adat ini oleh pemerintah tidak digaji oleh Kas Pemerintah Hindia Belanda, tetapi dibebankan kepada urusan-urusan Pemerintah Pusat (Medebewin).


b.        Fase II

Desentralisasi 1903 ini berlaku hanya sampai lahirnya Wet Opde Bestuur Suorming  tanggal 6 Februari 1922 (stbl.1922 nomor 216). Fase II ini adalah pembukaan sejarah pertumbuhan desentralisasi dengan membuka kemungkinan pembentukan daerah-daerah otonom di luar daerah yang berdasarkan hukum adat kemungkinan ini dicantumkan dalam Reegeringsreglement pada pasal 68 a.68 b dan 68 c, pasal 123, 124 dan pasal 125 Indiche Stat Sregeling. Pelaksanaan Desentralisasi Wet 1993 ini diatur dengan peraturan-peraturan ; Desentralisasi Besluit 1905 (stbl.1905 No.137) dan Ordonantie tentang Locolo Ruden tahun 1905, maka di jawa dan Madura dibentuklah Gwentelijke Restorten dan Gementen (Wilayah Kota) dan di luar Jawa dan Madura dibentuk Localo Restorten yang meliputi Onderaafdeling dan Glementen. Di Keresidenan Palembang telah dibentuk antara lain Plastijk Road Ogan Ilir, Plastijk Ogan Komering Ilir Locale Road, di Muara Enim dan di Baturaja dibentuk Pasar Ponds yang meliputi lingkungan pasar Kota Baturaja saja.

Di Kota Palembang dibentuk Gemente Road dibawah pimpinan seorang Burge-meenster Belanda. Kemudian ternyata Desentralisasi Wet 1903 dan perundangan lainnya mendapat tantangan dari beberapa pihak terutama dari pergerakan rakyat yang sudah mulai bangun dan dari golongan aparat pemerintah sendiri yakni dari pejabat Binnenlandsh Bestuur Eropa dan Indonesia. Tantangan dari rakyat adalah cara pembagian kursi di dalam dewandewan daerah terutama di dalam Gemeente Road, anggota-anggota Eropa lebih banyak jumlah kursinya dibandingkan dengan kursi-kursi dari golongan Indonesia dan bangsa Timur lainnya. Golongan Eropese Bestuur Sambtenaren menghendaki diberikan kekuasaan yang lebih besar dilengkapi dengan keuangan yang cukup yang pada umumnya Administrative Enfienanciele Desentralistic, sedangkan golongan Pamong Praja Indonesia (Inch Bestuur Sambtenaren) menghendaki lebih banyak diberi kekuasaan dan dipersamakan dengan rekan–rekan Europese Sambtenaren dalam kedudukan/pangkat maupun kekuasaan. Dengan adanya suara-suara yang sedemikian itu, maka lahirlah fase ketiga yaitu dengan lahirnya Wet Opde Bestuurvoming 1922 (Stbl 1822 No.216) yang tersebut diatas.

c.         Fase III

Undang–undang tentang perubahan susunan Pemerintahan tahun 1922 (Bestuurvoming Wet 1922, stbl.1922 No.216) dalam perumusannya mempertegaskan Hak otonomi dan medebewind kepada daerah-daerah otonom dengan kata-kata “Regeling enbestuur van medebewind tet uitveering van algemene vererdeningen”. Undang-undang menambah pasal-pasal baru regeeringreglement yaitu pasal-pasal 119,120,121 dan 122 indiesch yang memuat ketentuan tersebut diatas. Disamping undang-undang ini memungkinkan pembentukan daerahdaerah otonom yang lebih besar dari “Gewest” lama dengan nama “Profincie” sedang bagian-bagian dari Profincie ini dapat pula dibentuk sebagian daerah-daerah yang otonom berdasarkan undang-undang Bestuurvoming, maka desentralisatiewet memberi ketentuanketentuan tentang pemerintahan central (deconcentrasi) berdasarkan undang-undang Bestuurs-hervomingwet inilah, lalu dibentuk Propinsi, stdsgmenten dan rgenschapen di Jawa dan Madura masing-masing dengan stbl.1924 No.78 (perubahan terakhir stbl 1940 No.226 dan 251), stbl 1924 No.79 (Perubahan terakhir Stbl.1940 No.26 dan stbl 1948 No.195 ). Tetapi diluar Jawa dan Madura Pemerintah Belanda masih melanjutkan caranya bekerja berdasarkan Desentralisasiwet 1903 dengan membentuk Greepgmeendchppen yang wilayahnya meliputi wilayah administrasi karesidenan dibawah seorang residen dan Stadsgeementen masing-masing berdasarkan 1937 nomor: 464 dan 264, stbl.1937 No.464 jo. stbl.1938 No: 130 dan stbl.1938 No: 271. oleh karena itu maka di Palembang dibentuk sebuah Groepsgemeenhppen begitu juga di Padang, Medan dan Makasar.

Daerah Ogan Komering Ulu adalah sebuah afdeling yang berada dibawah kekuasaan seorang asisten, dalam daerah-daerah otonom selalu ada tugas dalam bidang pemerintahan sentral yang dilakukan oleh pegawai-pegawai sentral Inheemsche Bestuursambtenaren. Pegawai-pegawai seperti gubernur, residen, bupati berkedudukan sebagai kepala daerah otonom, tetapi jika berat tetap diletakkan pada dekosentrasi. Sifat dualisme dalam pemerintahan daerah nampaknya telah ada dari Zaman Belanda sampai masa Pemerintahan Indonesia ini. (Undang-undang No.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di daerah). Sebagian kepala-kepala daerah otonom yang berdasarkan hukum adat (Inh. Rechtsge-menshapopen Mrg dll). Dapat dibebani oleh Pemerintah Belanda dengan tugas-tugas dalam arti seorang petugas di daerah mempunyai dua macam kedudukan, yaitu kedudukan sebagai alat pemerintah pusat dan pegawai daerah itu sendiri. Mengenai pengawasan atas jalannya pemerintahan daerah otonom diatur dengan rapi sekali. Setiap petugas pusat yang merangkap sebagai kepala daerah otonom diberi hak menunda keputusan daerah otonom, yang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundangudangan lebih tinggi. Sedangkan hak pembatalan langsung bagi daerahdaerah otonom ditangani Gubernur Jendral. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pertumbuhan otonomi daerah ini terhenti dengan kehadiran Pemerintahan Jepang sejak Perang Dunia II.

II. MASA KEDUDUKAN JEPANG (1942-1945)

Pada umumnya pemerintah pendudukan Jepang melanjutkan sebagian besar struktur pemerintah daerah menurut kedudukan Pemerintah Belanda dalam bidang dekosentrasi, biarpun nama-nama daerah dan kepalanya diganti dalam bahasa Jepang dan kedudukan yang dipegang oleh pembesar-pembesar bangsa Indonesia. Adapun Hirarki Pemerintahan Pendudukan Jepang sebagai berikut :
 Seiko Sisikan : Gubernur Jendral
 Syuu Tyoo Kan : Residen
 Kentyoo/Sityoo: Bupati/Walikota
 Guntyoo : Demang/Wedana
 Fuku Guntyoo : Asisten demang/ Asisten wedana
 Sontyoo : Pasirah/Kep. Marga
 Betyoo : Kario/Kpl kampung

Di masa pendudukan Jepang, rakyat tidak diberi kesempatan untuk turut serta mencampuri urusan politik. Pemerintah kabupaten dan marga berjalan terus sebagaimana biasanya, tetapi dewan-dewannya menjalankan Atelijke Desentralisatie di bidang deconsentralisasi, keadaan ini berlanjut sampai Proklamasi 17 Agustus 1945.

III. MASA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA

Dengan diproklamasikannya Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu memasuki sejarah kehidupan yang baru walaupun sistim pemerintahan tetap bersifat penerusan dari sistem pemerintah Belanda dan Jepang. Adanya Undang-undang Nomor 1 tahun 1945, tentang pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1947 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom, maka menimbulkan pergolakan politik yang menuntut agar di daerah Ogan Komering Ulu ini dijadikan daerah otonom. Namun tampaknya Belanda belum rela meninggalkan Indonesia, Belanda berusaha dengan segala jalan mengembalikan kekuasaannya atas Indonesia antara lain dengan terjadinya Clash 1 pada tanggal, 21 Juli 1947 dimana Kota Baturaja sendiri diduduki kira-kira pada tanggal 24 Juli 1947. Pembesar-pembesar Pemerintah Indonesia dari Kabupaten Ogan Komering Ulu bersama-sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terpaksa mengungsi keluar kota dan dengan demikian meletuslah perang gerilya di Kabupaten ini sampai pada saat penyerahan kedaulatan ke tangan Indonesia pada tanggal, 27 Desember 1949.

Sebagai usaha Belanda mengkonsolidasikan pemerintahan dalam daerah-daerah yang didudukinya, dilakukanlah Steelsel Desentralisasi yang lebih progresif yang berazaskan pada Nor de Nieuwe Rechtuerdo in Indonesia (menuju ketertiban baru di Indonesia) kemudian terbentuklah pemerintah federal sementara dengan negara-negara bagian antara lain; Negara Sumatera Selatan terbentuk pada tanggal 30 Agustus 1948, dimana Kabupaten ini termasuk didalam wilayahnya.

IV.  PEMBENTUKAN KABUPATEN OGAN KOMERING DAN KOMERING ULU

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka dengan Undang-undang Nomor 11 tahun 1950 Negara bagian Sumatera Selatan dinyatakan bubar dan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 tahun 1950, daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi di dalam Negara Republik Indonesia dan Undang-undang Darurat Nomor 4 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kabupaten di lingkungan daerah Propinsi Sumatera Selatan dan sesuai pula dengan ketetapan Gubernur Propinsi Sumatera Selatan tanggal 20 Maret 1950 No.Gb/100/1950 tentang batas-batas daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka kabupaten ini dinamakan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang beribu kota di Baturaja.

V. MASA REFORMASI DAN OTONOMI DAERAH
Setelah tumbangnya rezim orde baru pada tahun 1998, dimulailah babak baru tata pemerintahan di Indonesia, dimana era ini lebih dikenal dengan masa reformasi. Sesuai dengan semangat reformasi maka untuk efektifitas jalannya pemerintahan terjadilah pemekaran wilayah di seluruh wilayah Indonesia, dari desa hingga provinsi, tak terkecuali di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pada akhir tahun 2003 yang lalu dengan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2003 Kabupaten Ogan Komering Ulu dimekarkan menjadi 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan.

Setelah pemekaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada tahun 2006 melakukan perubahan lambang Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 19 Tahun 2007, yang efektif mulai dilaksanakan pada tanggal 2 januari 2008  Hingga saat ini Kabupaten OKU terdiri dari 13 kecamatan dan 157 desa/kelurahan, dengan Ibukota Kabupaten di kota BATURAJA.

3.   Data-data Potensi Kabupaten OKU (OKU dalam Angka) Tahun 2015
Potensi unggulan Kabupaten OKU dikelompokkan ke dalam sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier, terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder meliputi sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih. Sektor tersier mencakup sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa.

1.   SEKTOR PERTANIAN
A.   TANAMAN PANGAN
Sektor pertanian merupakan salah satu sector prnyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2014 Kecamatan penghasil padi sawah terbesar di Kabupaten OKU adalah Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Ulu Ogan dan Kecamatan Semidang Aji. Sedangkan, Kecamatan penghasil padi ladang terbesar di Kabupaten OKU adalah Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Semidang Aji.

Pada tahun 2014, tingkat produksi padi sawah di Kabupaten OKU mencapai 53.125,04 ton gabah kering panen (GKP), dengan luas panen padi sawah tahun 2014 sekitar 8.970 Ha. Dari produksi tersebut, sebanyak 13.442 ton atau sebesar 25,30 persennya adalah hasil produksi dari Kecamatan Pengandonan. Sedangkan, untuk produksi padi ladang pada tahun 2014 sebanyak 18.116,87 ton gabah kering panen (GKP) dengan luas panen sekitar 6.908 Ha. Selama tahun 2014 produksi tanaman palawija seperti jagung, ubi kayu (ketela pohon), ubi jalar, kacang hijau dan kacang kedelai masing-masing adalah jagung sebesar 4.660 ton, ubi kayu (ketela pohon) sebesar 4.867 ton, ubi jalar sebesar 167,40 ton dan kacang hijau sebesar 16,80 ton.

B.   HORTIKULTURA
Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan. Pada tahun 2014 panen buah di Kabupaten Ogan Komering Ulu didominasi oleh pisang, pepaya dan jeruk siam sebagai jenis buah unggulan di Kabupaten OKU. Produksi pisang tahun 2014 sebesar 3.426 ton, pepaya sebesar 1.842 ton dan jeruk siam sebesar 1.370 ton. Rata-rata produksi buah-buahan di Kabupaten OKU tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan tahun 2013.

C.   PERKEBUNAN
Perkebunan terbagi menjadi 2 yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Produksi perkebunan rakyat di Kabupaten OKU yang paling menonjol diantaranya karet, kopi, kelapa dan kelapa sawit. Produksi dan luas tanam masing-masing komoditi pada tahun 2014 adalah; karet rakyat produksinya 52.447,47 ton dan luas areal 71.807,50 hektar, kopi rakyat produksinya 15.991,70 ton dan luas areal 21.964 hektar, kelapa rakyat produksinya 193,38 ton dan luas areal 1.113 hektar dan kelapa sawit produksinya 10.518,81 ton dan luas areal 1.194 hektar.

Beberapa Perusahaan perkebunan besar beroperasi di Kabupaten ini baik yang dikelola oleh swasta murni maupun BUMN. Kontribusi perusahaan tersebut dalam penyerapan tenaga kerja di daerah cukup menggembirakan. Komiditi utama perusahaan perkebunan di kabupaten OKU adalah kelapa sawit dan karet. Pada tahun 2014, total produksi perkebunan besar kelapa sawit yang ada di Kabupaten OKU sejumlah 306.509,81 ton dengan total luas panen perkebunan besar kelapa sawit sejumlah 34.620,82 hektar. Sedangkan, produksi perkebunan besar karet selama tahun 2014 sejumlah 1.839,48 Scab/ton dengan total luas panen sebesar 918,09 hektar.

D.   KEHUTANAN
Hutan sebagai paru-paru dan jantung bagi kelestarian alam memegang fungsi penting dalam mempertahankan ekosistem. Oleh karenanya pemanfaatan hutan harus memperhatikan nilai kelestariannya. Secara umum, ada dua jenis hutan di Kabupaten OKU yaitu hutan produksi dan hutan lindung. Hutan produksi secara ekonomis dapat dieksploitasi untuk dimanfaatkan sehingga menghasilkan produksi barang dan jasa yang bernilai ekonomi lebih. Sedangkan hutan lindung dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan dalam bentuk cagar alam. Produksi hasil hutan yang berupa kayu di Kabupaten OKU pada tahun 2014 diantaranya kayu bulat sebesar 2.406,46 m3, Kayu Baku Serpih (BBS) sebesar 49.683,18 m3 dan kayu gergajian sebesar 4.383,62 m3. Sementara itu, produksi hasil hutan non kayu di Kabupaten OKU tahun 2014 adalah damar sebesar 220,30 ton.

E.    PETERNAKAN
 Hewan ternak dibagi dalam kelompok ternak besar, ternak kecil dan unggas. Ternak yang masuk kategori ternak besar adalah sapi perah, sapi, kerbau dan kuda. Kambing, domba dan babi termasuk kedalam kelompok ternak kecil. Sedangkan ayam dan itik termasuk kedalam kelompok unggas. Secara umum, populasi sapi di Kabupaten OKU tahun 2014 mencapai 8.130 ekor, kerbau sebanyak 1.954 ekor dan kuda sebanyak 13 ekor. Sedangkan populasi ternak kecil di Kabupaten OKU tahun 2014 adalah domba sebanyak 432 ekor, babi 591 ekor dan kambing sebanyak 12.548 ekor. Sementara itu, populasi ternak unggas di Kabupaten OKU tahun 2014 yaitu ayam pedaging sebanyak 108.870 ekor, ayam ras 12.250 ekor, ayam kampung sebanyak 80.198 ekor dan itik sebanyak 8.874 ekor.

F.    PERIKANAN
Perikanan di Kabupaten OKU didominasi oleh perikanan kolam dengan total luas areal perikanan kolam di tahun 2014 sebesar 895 hektar.

2.   SEKTOR PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI
A.   PERINDUSTRIAN
Perkembangan Industri di Kabupaten Ogan Komering Ulu cukup menggembirakan, baik industri besar/ sedang maupun industri kecil/ rumah tangga. Salah satu industri besar yang ada di OKU Industri PT. Semen Baturaja, TBk yang berlokasi di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Baturaja Timur, demikian juga industri pengolahan kelapa sawit yang dikelola oleh PT Minanga Ogan dan PT Mitra Ogan, serta industri lainnya.Selain industri besar tersebut, belum ada lagi penambahan industri besar lainnya yang cukup signifikan keberadaannya terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Jumlah industri kecil /rumahtangga yang terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan  UKM Kabupaten Ogan Komering Ulu setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan baik dalam jumlah maupun penyerapan tenaga kerjanya. Pada tahun 2012 jumlah unit usaha sebanyak 565 unit usaha, pada tahun 2013 tidak mengalami peningkatan atau sama dengan tahun 2012 yaitu sebanyak 565 unit usaha, dan pada tahun 2014 jumlah unit usaha mengalami penurunan menjadi 424 unit usaha. Dari total jumlah unit usaha yang ada, tenaga kerja yang terserap pada tahun 2012 sebanyak 2.737 tenaga kerja, tahun 2013 menyerap 2.737 tenaga kerja, dan tahun 2014 menyerap 1.945 tenaga kerja.

B.   PERTAMBANGAN
Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki produksi dan potensi bahan tambang berupa minyakbumi yang terdapat di Kecamatan Ulu Ogan sebesar 1 bh dan gas bumi yang terdapat di Kecamatan peninjauan dan lubuk batang yaitu masing-masing sebesar 3 dan 1 KKS (Kontrak Kerja Sama). Selain itu, di Kabupaten Ogan Komering Ulu juga terdapat pertambangan galian golongan C. Pertambangan galian golongan C di Kabupaten Ogan Komering Ulu didominasi oleh bahan galian berupa batu kapur dengan luas areal pada tahun 2014 sebesar 103.4 hektar dengan produksi sebesar 1.394.308,48 ton/m3.

C.   ENERGI
Sektor Ketenagalistrikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu disupply dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Enim. Untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen PLN di daerah ini dibagi dalam 2 (dua) Ranting, yakni ranting yang ada di Kota Baturaja yang melayani hampir 70 persen daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan selebihnya dilayani Ranting Marta pura (± 34 Km dari Kota Baturaja). Listrik yang diproduksi oleh PLN Ranting Baturaja pada tahun 2013 sebesar 30.540.176 KWH, sedangkan listrik yang dijual sebesar 22.612.488 KWH. Sementara itu, jumlah konsumen listrik PLN Ranting Baturaja sampai dengan tahun 2013 sudah mencapai 61 778 pelanggan. Konsumen terbesar berada di Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 23.194 pelanggan.

Air yang diproduksi oleh PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2014 sebanyak 6.965.457 m3. Sementara itu, jumlah konsumen PDAM Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai dengan desember 2014 sebanyak 12.035 pelanggan yang terdiri dari 10.965 rumah tangga , 934 perusahaan/hotel/penginapan dan 136 tempat ibadah/sosial


3.   SEKTOR PERDAGANGAN
A.   PERDAGANGAN
Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan daerah yang potensi di sektor perdagangan, bahkan sektor ini merupakan salah satu kontributor terbesar pembentuk PDRB kabupaten. Perdagangan yang berkembang di Kabupaten OKU baik perdagangan besar, menengah maupun perdagangan kecil/eceran. Sektor ini juga ditunjang dengan perdagangan hasil bumi seperti hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan industri. Selain dari potensi akan sumber daya alam, daerah ini merupakan daerah perlintasan dari beberapa Provinsi di Sumatera menuju Pulau Jawa dan sebaliknya. Lalu lintas barang dan orang dari berbagai daerah melalui Kabupaten OKU. Kota Baturaja sebagai ibukota kabupaten merupakan pusat perdagangan, industri, pemerintahan dan pendidikan. Pada tahun 2014 terdapat 419 perusahaan kecil, 26 perusahaan menengah dan 1 perusahaan besar. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa sebanyak 95 perusahaan dimana 85 diantaranya merupakan perusahaan kecil, 9 merupakan perusahaan menengah dan 1 merupakan perusahaan besar. Sementara perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang sebanyak 350 perusahaan, sebanyak 334 di antaranya merupakan perusahaan kecil dan 16 perusahaan menengah


B.   PENYALURAN BERAS
Sebagai salah satu daerah penyangga persediaan beras di Provinsi Sumatra Selatan dan bahkan nasional, Perum Bulog sub Divre OKU mempunyai peran yang Strategis untuk menampung beras yang dihasilkan daerah ini. Selama tahun 2014 banyaknya beras yang disalurkan oleh Perum Bulog sub Divre OKU ke Bina Tuna warga sejumlah 79.518 kg dan untuk RASKIN sejumlah 2.460.600 kg, sehingga total beras yang disalurkan oleh Perum Bulog sub Divre OKU selama tahun 2014 di Kabupaten OKU sebanyak 2.540.118 Kg.

4.   SEKTOR TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA
A.   TRANSPORTASI
Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan luas 361.760 hektar merupakan kawasan yang tidak berbatasan langsung dengan laut, sehingga alat angkut dan sarana perhubungan utama yang ada di daerah ini adalah sarana perhubungan darat, baik berupa kendaran roda dua, roda empat atau lebih maupun kereta api. Secara geografis, Kabupaten OKU cukup diuntungkan karena daerah ini dilalui oleh jalan lintas tengah sumatera, akibatnya mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke Kabupaten OKU cukup tinggi sepanjang tahun.

Dengan tingginya mobilitas penduduk, barang dan jasa tersebut mengakibatkan tumbuhnya sektor-sektor ekonomi pendukung, yang tentu saja dapat menyerap tenaga kerja. Untuk itu, agar proses dan keterkaitan ekonomi tersebut dapat terus tumbuh maka pemeliharaan jalan dan jembatan serta penambahan ruas jalan harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Pada tahun 2014 jalan darat di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah diaspal sepanjang 650,000 km, jalan kerikil sepanjang 341,430 km dan Jalan yang masih tanah sepanjang 157,750 km. Dari panjang jalan tersebut, yang kondisinya baik sepanjang 832,440 km, yang kondisinya sedang sepanjang 15,720 km, yang kondisinya rusak sepanjang 285,210 km dan yang kondisinya rusak berat sepanjang 15,810 km.

Jumlah kendaraan yang diuji pada Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2012 yaitu berjumlah 4.415 unit mobil barang, 304 unit mobil bus, 269 unit mobil penumpang umum (selain bus) dan 57 unit kendaraan khusus. Sedangkan kendaraan bermotor yang diuji dan tuslag uji di Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2012 sebanyak 5.049 unit kendaraan.

B.   KOMUNIKASI
Percepatan komunikasi dan informasi antar penduduk berbagai wilayah sangat berpengaruh didalam berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik dan keamanan terutama dalam rangka perumusan dan penyusunan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif-efisien. Banyak surat yang dikirim dari suatu wilayah ke wilayah lain dapat menunjukkan tingkat hubungan masyarakat suatu daerah. Selama tahun 2014 banyaknya surat terdaftar yang dikirim melalui Kantor Pos dan Giro dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu, surat biasa sebanyak 12.666 surat dan yang diterima sebanyak 7.470 surat.

Berkembangnya teknologi komunikasi yang semakin pesat dengan harga yang semakin terjangkau, mengakibatkan terjadinya pula pergeseran pola komunikasi dalam masyarakat. Masyarakat semakin butuh informasi dan komunikasi yang serba cepat sehingga cara-cara komunikasi yang konvensional lambat-laun mulai ditinggalkan. Alternatif media komunikasi yang semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain pesawat telepon, faxcimili, e-mail dan lain-lain. Selain itu, dengan semakin maraknya penggunaan telephon genggam (HP), maka banyak dari masyarakat lebih memilih menggunakan fasilitas SMS (Short Massage Service) sebagai pengganti surat, hal semakin sedikitnya jumlah surat yang dikirim melalui Kantor Pos dan Giro di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

C.   PARIWISATA
Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki 42 objek wisata yang dapat digolongkan menjadi beberapa kategori :
1. Wisata Alam;
2. Wisata Olahraga;
3. Wisata Sejarah;
4. Wisata Pemancingan; dan
5. Wisata Industri.
6. Agro Wisata
Pada tahun 2013, objek wisata tersebut mampu menyerap wisatawan sebanyak 9.137 wisatawan domestic dan 9 wisatawan mancanegara.

Nama Obyek Wisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu :
1. Kecamatan Ulu Ogan
a.    Air Terjun Kambas
b.    Air Panas Gemuhak
c.    Air Terjun Siang Bulan
d.    Air Terjun Pungau
2. Kecamatan Semidang Aji
a.    Goa Puteri
b.    Goa Selabe
c.    Goa Harimau
d.    Agro Wisata
3. Kecamatan Peninjauan
a.    Perkebunan Duku dan Durian
b.    Perkebunan Duku
4. Kecamatan Lubuk Raja
a.   Bedali PTP Nusantara VII
5. Kecamatan Baturaja Barat
a.    Goa Tembus
b.    Bukit Pelawi
c.    Bukit Batu Lesung Bintang
d.    PT. Semen Baturaja
e.    Air Terjun/ Curup Puteri Mandi
f.     Air Terjun Batu Pahat
g.    Air Terjun Putri Mandi
h.    Air Terjun Katung
i.      Makam Puyang
j.     Kubangan Naga
k.    Curup Sabatra
l.      DAM
m.  Goa Gajah
6. Kecamatan Baturaja Timur
a.    Goa Lubuk Hidung
b.    Goa Kelambit
c.    Batu Buaya
d.    Batu Bekatak
e.    Ogan Mati
f.     Gelanggang Olahraga
g.    Bukit Pasir Kuarsa
h.    Aliran Sungai Ogan
i.      Air Terjun Curup Duduk
j.     Batu Tupai
7. Kecamatan Sosoh Buay Rayap
a.    Bendali Rantau Kumpai
b.    Air Terjun Kudau
c.    Curup Trimulya
8. Kecamatan Lengkiti
a.    Curup Air Paoh
b.    Pemandian Cucul
c.    Batu Ampar
d.    Pemandian Mandi Hawa
9. Kecamatan Lubuk Batang
a.    Air Terjun Napalan
b.    Air Terjun Duk Duk



Tidak ada komentar: