Dari tujuh Kabupaten peyelenggara Pilkada serentak 2015 di Provinsi Sumsel, Pilkada Kabupaten Ogan Ilir (OI) dianggap sebagai yang paling menarik.
Sebab, pelaksanaan Pilkada di Bumi Caram Seguguk mempertarungkan tiga kandidat kuat yang dua di antaranya merupakan head to head politik dinasti.
Antara putranya Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki, yang diwakili
Muchendi Mahzarekki sebagai calon Wakil Bupati OI, pasangan Helmi Yahya
dengan AW Noviadi, calon Bupati OI putranya petahana Mawardi Yahya.
"Pilkada di Sumsel tidak ada yang lebih menarik dari penyelenggaraan di OI. Disana ada head to head
politik dinasti yang berhadapan antara trah Ishak Mekki dan Mawardi
Yahya yang juga berpengaruh terhadap Pilgub (pemilihan Gubernur) Sumsel
2018," ungkap Ketua Ikatan Alumni (IKA) Fisip Universitas Sriwijaya
(Unsri), Bagindo Togar Butar Butar pada forum diskusi Focus Group
Discussion (FGD), "Pilkada Serentak; (bukan) Ritual Politik Semata" di
Gedung DPD RI Sumsel, Jumat (4/12/2015).
Menurut Bagindo, selain mempertarungkan dua kandidat dinasti politik, yang menarik dari Pilkada OI yakni keberadaan Helmi Yahya.
"Suka atau tidak dia (Helmi Yahya) adalah publik figur. Pengaruhnya tentu sangat besar," jelasnya.
Kedekatan Kabupaten ini dengan Kota Palembang sebagai Ibukota Provinsi Sumsel
juga sangat berpengaruh terhadap daya tarik Pilkada OI. Hal inilah yang
menjadikan kandidat calon kepala daerah di Kabupaten ini dituntuk agar
dapat menjadikan OI seperti Kota Depok.
"Kita rindu OI seperti Depok. Kenapa saya asumsikan seperti Depok?
Karena dulunya sebelum ada UI (Universitas Indonesia), Depok nggak ada
apa-apanya. Persoalannya sekarang adalah OI tidak pernah memanfaatkan
Unsri (Universitas Sriwijaya) yang ada di Inderalaya. Kita harapkan
nanti Pilkada kali ini menghasilkan OI seperti Depok. Kita yakin bisa
jika semua kandidat punya komitmen," ujarnya.
Sementara Pengamat Politik Andreas Leonardo, demokrasi selama ini
masih butuh penyempurnaan hingga digelarnya pelaksanaan Pilkada
serentak. Meski esensi dan substansinya tetap sama saja.
"Pilkada serentak harus melahirkan kebijakan publik bagi rakyat dan melahirkan substansi yang nyata," katanya.
Pilkada serentak ini juga diharapkannya dapat memberikan kualitas
pendidikan politik. Tidak hanya dari pemimpin dan masyarakat, tetapi
juga dari para elit politik. Untuk itu dia ingin Pilkada kali ini dapat
melahirkan pemimpin berkualitas yang mengedepankan kompetensi.
"Itu yang penting. Kalau soal kelancaran pemilu merupakan permasalahan yang tidaklah penting. Itu situasi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar