Kampung 'Horor' di Bogor, Setahun Lebih Ditinggal Semua Penghuninya
Sabtu, 19 Desember 2015 11:57 WIB
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
OTONOMI DAN KERJASAMASUMSEL - Warga satu kampung meninggalkan rumah mereka.
Warga merasa horor dengan bencana alam yang menimpa kampungnya pada Febuari 2014 silam.
Waktu itu, terjadi bencana pergeseran tanah.
Seluruh bangunan di kampung itu ambruk saat terjadi bencana.
Kini tinggal bangunan masjid yang tersisa, itu pun kondisinya miring.
Kampung ini bernama Gombong di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Kondisinya amburadul paca bencana.
Sudah tak ada lagi rumah, atau fasilitas lain selayaknya di perkampungan.
Kalau malam tiba, kampung ini dipastikan gelap gulita, tanpa ada penerangan.
"Itu sudah tidak boleh lagi dibangun apa-apa," kata Kepala Desa Cibadak, M. Ulung, kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (18/12/2015).
Berdasarkan hasil riset, kata Ulung, tanah di seputar kampung tersebut sangat riskan terjadi pergeseran lagi.
Maka itu, sebanyak 84 kepala keluarga yang sebelumnya tinggal di sana diungsikan.
Mereka mengungsi sementara (huntara) tidak jauh dari kampung tersebut.
Sudah tak ada lagi rumah, atau fasilitas lain selayaknya di perkampungan.
Kalau malam tiba, kampung ini dipastikan gelap gulita, tanpa ada penerangan.
"Itu sudah tidak boleh lagi dibangun apa-apa," kata Kepala Desa Cibadak, M. Ulung, kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (18/12/2015).
Berdasarkan hasil riset, kata Ulung, tanah di seputar kampung tersebut sangat riskan terjadi pergeseran lagi.
Maka itu, sebanyak 84 kepala keluarga yang sebelumnya tinggal di sana diungsikan.
Mereka mengungsi sementara (huntara) tidak jauh dari kampung tersebut.
"Kalau jalan sudah mau dibangun lagi, cuma masih nunggu pembebasan satu lahan lagi," katanya.
Hingga kini, sebanyak 84 kepala keluarga masih tinggal di huntara Kampung Cimuncang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Tinggal Sementara
Deru runtuhan tembok masih teringat jelas diingatan 84 warga Kampung Gobang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Bencana pergeseran tanah yang meratakan rumah pada bulan Feburi 2014 lalu, masih menyisakan duka hingga kini.
Pasalnya, masih ada 83 kepala keluarga yang tinggal di hunian sementara masih menunggu janji Pemerintah Kabupaten Bogor untuk membangun hunian tetap pengganti rumah mereka yang hancur.
"Kami juga belum dapat kabar lagi sampai sekarang," kata ketua RT. 2/3, Kampung Gobang, Desa Cibadak, Acep, kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (18/12/2015).
Hingga kini, sebanyak 84 kepala keluarga masih tinggal di huntara Kampung Cimuncang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Tinggal Sementara
Deru runtuhan tembok masih teringat jelas diingatan 84 warga Kampung Gobang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Bencana pergeseran tanah yang meratakan rumah pada bulan Feburi 2014 lalu, masih menyisakan duka hingga kini.
Pasalnya, masih ada 83 kepala keluarga yang tinggal di hunian sementara masih menunggu janji Pemerintah Kabupaten Bogor untuk membangun hunian tetap pengganti rumah mereka yang hancur.
"Kami juga belum dapat kabar lagi sampai sekarang," kata ketua RT. 2/3, Kampung Gobang, Desa Cibadak, Acep, kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (18/12/2015).
Huntara ukuran tipe 36 ini, terbuat dari lapisan GRC, dengan atap asbes dan lantai dari semen.
Berlokasi di Kampung Cimuncang, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor ini, berada diatas bukit.
"Jadi kalau dingin yah wajar saja," kata Acep.
Para korban bencana ini menghuni sejak Juni 2014 lalu.
Kondisi bangunan pun sudah tampak kumuh, dan ada beberapa bagian yang rusak, terutama kamar mandi.
Pintu yang sudah tidak bisa lagi tertutup, serta bak mandi yang kini berlumut, menjadi MCK utama bagi para penghuni.
"Belum ada bantuan lagi dari Pemerintah, kamau kami bisa apa,
rata-rata di sini kerja jadi petani dan buruh bangunan," ujar Acep.
Hingga kini, para korban bencana ini pun belum mengetahui nasibnya untuk tahun mendatang.
"Kami hanya bisa pasrah saja, kalau rumah, yah itu cuma bisa jadi impian sampai sekarang," katanya.
Janji Bantuan Uang
Pemerintah Kabupaten Bogor berencana memberi bantuan dalam bentuk uang tunai kepada 84 keluarga.
Sejak awal terjadinya bencana pada bulan Febuari 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Bogor, berencana untuk membangunkan hunian tetap sebagai ganti rumah warga yang hancur.
"Sesuai hasil rapat, Pemkab berencana untuk memberi bantuan dalam bentuk uang tunai, jadi warga bangun rumah sendiri," kata Camat Sukamakmur, Zaenal Ashari.
"Kami hanya bisa pasrah saja, kalau rumah, yah itu cuma bisa jadi impian sampai sekarang," katanya.
Janji Bantuan Uang
Pemerintah Kabupaten Bogor berencana memberi bantuan dalam bentuk uang tunai kepada 84 keluarga.
Sejak awal terjadinya bencana pada bulan Febuari 2014 lalu, Pemerintah Kabupaten Bogor, berencana untuk membangunkan hunian tetap sebagai ganti rumah warga yang hancur.
"Sesuai hasil rapat, Pemkab berencana untuk memberi bantuan dalam bentuk uang tunai, jadi warga bangun rumah sendiri," kata Camat Sukamakmur, Zaenal Ashari.
Satu kepala keluarga akan diberikan uang sebsar Rp 45 juta untuk membangun rumah.Warga juga sudah disuruh untuk membuat rekening, jadi nanti akan ditransfer ke rekening masing-masing," ujar Zaenal.
Itu dilakukan demi meminimalisir dugaan tindak pidana korupsi.
Menurutnya, Pemkab Bogor sudah melakukan kordinasi dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, terkait pencairan dana.
"Tapi tidak bisa dicairkan pada tahun ini, ini akan dicairkan
dananya, cuma warga mampu tidak ? Paling awal tahun depan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar